Malang, 7 Agustus
2015
Tak perlu menulis yang banyak. Hanya perlu terus menulis.
Mengungkapkan isi hati lewat kata-kata yang tertuang dalam sebuah tulisan yang
rapi. Mengabadikan apa yang selama ini terjadi, dan apa yang selama ini
dirasakan, lewat tulisan. Ya, menulislah.
“Indah tak selalu mewah, bahkan kesederhanaan itu kadang
yang menjadikan istimewa”
Sebuah status BBM pagi hari ini. Bukan tanpa alasan
kata-kata itu muncul. Dalam salah satu grup, ada teman yang berkata “yang
berkilau tak selalu indah” sebuah ungkapan sederhana, tapi dalam maknanya. Dan aku
menerjemahkan ungkapan itu lewat kata-kata yang lain. Semakin menyadari bahwa
temanku yang satu ini mencintai keindahan. Tapi keindahan yang dia suka bukan
dari gemerlap benda-benda yang berkilauan. Bukan dari harta atau kecantikan
yang membutakan hati. Dia menyukai kesederhanaan yang membuat segalanya terasa
cukup indah dan menentramkan hati. Salut juga, masih ada laki-laki seperti ini.
Ku kira semua laki-laki hanya menyukai keindahan wajah, hanya melihat kemewahan,
paras yang cantiknya bak artis papa atas. Rupanya masih ada ya lelaki macam
ini.
Minimal, kenyataan ini membuatku membuka mata kembali,
bahwa, masih ada lelaki yang baik, baik hati dan akhlaknya. Lelaki yang
memandang tak hanya lewat wajah dan harta benda. Masih ada lelaki yang
memandang keindahan yang muncul dari kesederhanaan. Sesuatu yang biasa, bisa
jadi istimewa di mata lelaki seperti ini.
Cinta itu sederhana. Saat kau memandangnya tenang, saat
kau bahagia di sampingnya, saat kata-katanya bisa membuatmu berhenti menangis,
dan mulai tersenyum, itulah saat yang indah, keindahan dari sebuah cinta. Keindahan
yang tidak terucap, tapi bisa kau rasakan dan kau nikmati hadirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar