Manusia mempunyai bahasa sebagai alat komunikasi satu sama lain. Manusia entah bagaimana jadinya saat tidak mempunyai bahasa untuk mengutarakan keinginannya. Bahasa adalah faktor penting dalam kehidupan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau
anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku
yang baik, sopan santun yang baik.Bahasa juga dipengaruhi oleh budaya dan adat istiadat daerah. Bahasa juga dipengaruhi oleh letak geografis. Banyak hal yang mempengaruhi munculnya bahasa.Kini, bahasa sudah bisa dituangkan lewat simbol, tulisan, huruf, terangkai menjadi kata dan kalimat, dilengkapi dengan tanda baca yang membantu pembacanya untuk memahami nada baca dari kalimat tersebut. Dan bahasa kini sudah luas fungsinya. Bukan hanya sebagai alat komunikasi, tapi juga digunakan untuk mengungkapkan hal-hal yang ada di otak kita, di pikiran kita, mengungkapkan isi hati kita, dan muncullah sastra, muncullah berita.
Menulis, dalam tataran 4 ketrampilan bahasa, menulis menempati posisi paling akhir. Adapun yang pertama adalah ketrampilan mendengar, berbicara (menirukan), barulah membaca, dan terakhir, menulis. Urutan ini bukan tanpa arti. Bayi, bisa berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya karena mendengar, karena mendengarkan suara itulah dia mulai bisa menirukan, di usia yang semakin bertambah, akan mulai berbicara, mengucapkan kata "iya" atau "tidak", mulai memberi tanda "menangis" dan "tertawa" untuk hal yang dia suka atau tidak suka. Barulah setelah cukup besar dan pandai berbicara, dia baru mulai membaca. Dan terakhir, dia akan belajar menulis, huruf demi huruf.
Menulis, adalah salah satu cara untuk bisa mengungkapkan isi hati dan perasaan yang mungkin bisa mengurangi beban di hati kita. Maka, tak jarang, orang-orang mempunyai "Buku Harian" yang berfungsi sebagai catatan tentang hal-hal yang telah dialami selama seharian ini. Buku seperti ini biasanya berisi ungkapan rasa dan unek-unek yang tak sempat diutarakan kepada teman, sahabat, keluaraga, atau pasangan. Dan kadang juga diisi dengan peristiwa-peristiwa penting atau spesial bagi si penulis.
Belajar mengungkapkan isi hati lewat kata-kata yang tertuang dalam tulisan pun bukan hal yang selalu mudah. Sebagaimana kadang seseorang sulit menceritakan masalahnya atau kalau kita istilahkan dengan bahasa sekarang adalah "curhat", begitu juga dalam menulis, tidak semua orang mudah mengabadikan hal-hal yang terjadi dalam hidupnya dalam tulisan.
Namun, bukan berarti tidak mungkin seorang biasa yang bukan penulis handal bisa membuat karya tulis yang fenomenal dan spektakuler. Pasti bisa, semua itu hanya butuh proses. Ya, mulailah dari menulis hal-hal yang terjadi dalam keseharian kita sendiri. Atau mungkin, kita bisa menulis tentang sebuah kisah dari seorang teman, atau menuliskan sebuah cerita yang muncul dari imajinasi kita sendiri.
Percayalah, saat kita tak bisa mengungkapkan lewat lisan, menulislah! Karena tulisan itu juga ungkapan dari apa yang ingin kau utarakan.